Kilas Emiten: ADHI, APLN, KINO, dan PPRE
Friday, October 12, 2018       08:37 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut ini layak jadi pertimbangan sebelum memulai transaksi akhir pekan ini, Jumat (12/10):
1. PT Adhi Karya Tbk ( ADHI ) mengantongi kontrak baru sebesar Rp11,4 triliun hingga September 2018. Perolehan kontrak baru ini meningkat sebesar 34,2% dibandingkan dengan perolehan hingga Agustus 2018 sebesar Rp8,49 triliun. Perseroan menjelaskan realisasi perolehan kontrak baru pada September 2018 salah satunya adalah proyek Jalan Lingkar Jatigede senilai Rp217,4 miliar. Manajemen memerinci, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada September 2018 didominasi oleh lini bisnis konstruksi & energi sebesar 90,7%, properti sebesar 8,3%, dan lini bisnis lainnya sebesar 1%. Adapun, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari pemerintah tercatat sebesar 25,1%, BUMN sebesar 26,7%, dan swasta atau lainnya sebesar 48,2%.
2. PT Agung Podomoro Land Tbk ( APLN ) telah membukukan niai pemasaran atau marketing sales sebesar Rp1,94 triliun hingga akhir kuartal III/2018, atau baru sekitar 40% dari target perseroan tahun ini Rp4,9 triliun. Perseroan mengatakan akan menyiapkan strategi pemasaran khusus untuk memberikan promosi bagi pelanggan perseroan. Perseroan memberikan harga khusus kepada pelanggan untuk seluruh proyek perseroan dan memberikan kemudahan metode pembayaran. Hingga September 2017, marketing sales perseroan mencapai Rp2,8 triliun. Akan tetapi, capaian tersebut termasuk penjualan lahan industri 216 hektare di Karawang senilai Rp1,4 triliun. Bila nilai penjualan khusus tersebut tidak ikut dihitung, maka capaian marketing sales per September 2017 adalah Rp1,4 triliun.
3. PT Kino Indonesia Tbk ( KINO ) akan membeli seluruh saham milik Morinaga & Co. Ltd pada PT Morinaga Kino Indonesia (MKI). Transaksi ini ditargetkan rampung pada tahun depan. Sebelumnya, Morinaga & Co Ltd memiliki 51% saham MKI. Pada saat finalisasi, Morinaga & Co Ltd akan melepas semua saham MKI tersebut ke KINO . Sehingga, KINO akan menjadi pengendali pada Morinaga Kino Indonesia. Nilai transaksi akuisisi tersebut Rp 74,90 miliar. Morinaga akan menjual keseluruhan saham mereka sejumlah 72.857 lembar kepada KINO . Perseroan mengatakan, dana untuk akuisisi Morinaga diambil dari dana IPO dan kas internal. Manajemen merinci dari dana IPO sekitar Rp 38 miliar dan sisanya dari kas internal.
4. PT PP Presisi Tbk ( PPRE ) melakukan diversifikasi usaha ke bidang jasa pertambangan. Langkah ini dilakukan mengekor tren kenaikan harga komoditas tambang. PPRE menargetkan jasa pertambangan dapat berkontribusi 10 % - 15% terhadap kinerja pendapatan, sementara tahun depan PPRE menargetkan jasa pertambangan dapat berkontribusi 18%-20%. PPRE telah menjalankan kontrak coal hauling dari PT Sriwajaya bara Logistic dengan nilai kontrak Rp 1,5 triliun pada tahun lalu. Sementara sepanjang tahun ini, kontrak coal hauling didapat dari PT Barasentosa Lestari dengan nilai Rp 1 triliun dan PT Triaryani senilai Rp 1 triliun. Selain coal hauling, PPRE memperluas ruang lingkup jasa pertambangan menjadi terintegrasi dengan dikerjakannya skup pekerjaan overburden removal. Kontrak tersebut didapat dari PT Sumber Daya Hutama dengan nilai Rp 427 miliar.

Sumber : admin